Senin, 04 Oktober 2021

KARAKTERISTIK RANAH AFEKTIF


Sikap merupakan bagian hasil belajar.Sikap dapat di pengaruhi, diarahkan, dan di bentuk dalam pendidikan. Melalui sikap individu akan memiliki kecenderungan untuk melakukan suatu respon dengan cara-cara tertentu terhadap dunia luar, baik berupa individu ataupun objek tertentu.

Terdapat  lima jenis karakteristik afektif  berdasarkan tujuannya, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. 

a. Sikap 

Dalam pengertian sempit sikap adalah pandangan atau kecenderungan mental kecenderungan yang relatif menetap untuk beraksi dengan baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu menurut Mueller sikap adalah menyukai atau menolak suatu objek psikologis.Selanjutnya Mueller menyatakan bahwa sikap adalah pengaruh atau penolakan, penilaian, suka atau tidak suka, kepositifan atau kenegatifan terhadap suatu objek psikologis. Pernyataan diatas menunjukkan bahwa pada prinsipnya sikap adalah kecenderungan individu atau siswa untuk bertindak dengan cara tertentu. Perwujudan perilaku belajar siswa-siswa akan di tandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah (lebih maju dan tugas) terhadap suatu objek, tata nilai, dan sebagainya.

 b. Minat 

    Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya, sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap bidang kesenian maka dia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian.         Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat murid baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya.William James melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi efektif merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. 

    Mengingat pentingnya minat dalam belajar seorang tokoh pendidikan lain dari Belgia yakni Ovide Decroly mendasarkan sistem pendidikannya pada pusat minat yang pada umumnya dimiliki oleh setiap orang yakni minat terhadap makanan perlindungan terhadap pengaruh iklim (pakaian, dan rumah) mempertahankan diri terhadap macam-macam bahaya dan musuh bekerja sama dalam olahraga.        Mursall dalam bukunya Succesful Teaching memberikan suatu klasifikasi yang berguna bagi guru dalam memberikan pelajaran bagi siswa ia mengemukakan 22 macam minat yang diantaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian, pada hakekatnya setiap anak berminat terhadap belajar dan guru sendiri hendaknya berusaha membangkitkan minat anak terhadap belajar.

c. Konsep Diri 

Menurut Smith, konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Target, arah dan intensitas konsep pada dasarnya seperti ranah afektif yang lain. Target konsep diri biasanya orang tetapi bisa juga institusi seperti sekolah. Arah konsep diri bisa positif atau negatif, dan intensitasnya bisa dinyatakan dalam suatu daerah kontinum, mulai dari rendah sampai tinggi. Konsep diri ini penting untuk menentukan jenjang karir peserta didik, yaitu dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dapat di pilih alternatif karir yang tepat bagi peserta didik. Selain itu informasi konsep diri penting bagi sekolah untuk memberikan motivasi belajar peserta didik dengan tepat. 

d. Nilai 

Nilai menurut Rokeach merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk.Selanjutnya di jelaskan bahwa sikap mengacu pada suatu organisasi sejumlah keyakinan sekitar objek spesifik atau situasi, sedangkan nilai mengacu pada keyakinan.Target nilai cenderung menjadi ide, target nilai dapat juga berupa sesuatu seperti sikap dan perilaku.Arah nilai dapat positif dan dapat negatif.

e. Moral 

Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang di lakukan diri sendiri. Misalnya menipu orang lain, membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik maupun psikis. Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, yakni keyakinan akan perbuatan yang berdosa dan berpahala. Jadi moral berkaitan dengan prinsip, nilai dan keyakinan seseorang.

0 Comments:

Posting Komentar